PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI RUKUN WUDHU DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR SISWA KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2023/2024
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan upaya penerapan media kartu gambar dalam rangka peningkatan hasil belajar materi rukun wudhu di MI Negeri 2 Banyumas. Kajiannya dilatarbelakangi oleh kemampuan materi rukun wudhu di MI Negeri 2 Banyumas yang masih rendah, karena proses pembelajarannya masih menggunakan metode tradisional. Penggunaan metode tradisional dalam pembelajaran materi rukun wudhu kurang tepat jika diterapkan pada jenjang MI dan sederajatnya. Hal ini dikarenakan dunia anak MI adalah masih dalam tahapan bermain, perhatian mereka tidak bisa bertahan lama dan anak tidak bisa dipaksa untuk duduk tenang dan hanya mendengarkan dan menirukan gurunya, hal ini membuat anak merasa bosan dan jenuh.
Pertanyaan utama yang ingin dijawab dari penelitian ini adalah: 1) Apakah penggunaan media kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan rukun wudhu pada siswa kelas 1 MI Negeri 2 Banyumas Tahun Ajaran 2023/2024. Permasalahan tersebut dibahas melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi di kelas dan tes tertulis.
Peneliti dan guru secara kolaboratif, menentukan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu 80 % anak dapat menuntaskan pembelajaran rukun wudhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menggunakan media kartu gambar, kemampuan rukun wudhu di MI Negeri 2 Banyumas mengalami peningkatan, hal ini dapat di lihat dari kenaikan nilai prestasi belajar anak, dimana pada pra siklus hanya 48 % anak yang dapat menuntaskan kompetensi pada pembelajaran rukun wudhu, dan meningkat pada siklus I menjadi 65%, Pada siklus II meningkat menjadi 90%. Penelitian ini dianggap berhasil, karena sudah memenuhi target minimal, yaitu ketuntasannya diatas 80 %.
Permainan kartu gambar juga dapat menarik perhatian anak, sehingga anak aktif dalam pembelajaran rukun wudhu, hal ini terlihat pada hasil observasi keaktifan anak pada siklus I mencapai 70 % dengan kategori baik, dan pada siklus II keaktifan anak naik menjadi 92,5 % dengan kategori baik sekali. Berdasarkan uji coba pembelajaran kartu gambar di MI Negeri 2 Banyumas, mereka menyambut dengan antusias permainan tersebut. Program ini sangat sesuai dengan dunia anak, yaitu dunia bermain. Mengacu pada temuan tersebut, maka peneliti merekomendasikan permainan kartu gambar dan ketrampilan membaca, mendengar, melihat, dan mempraktekkan rukun wudhu untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan Islami.
Kata kunci : Peningkatan Hasil Belajar; Rukun Wudhu; Media Kartu Bergambar; Madrasah Ibtidaiyah
A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”.[1] Di dalam dunia pendidikan peran guru sangat penting karena guru sebagai pelaksana pendidikan formal (sekolah) yang berhadapan langsung dengan peserta didik untuk berinteraksi dalam pembelajaran di kelas. Guru bertugas dan bertanggung jawab atas keberhasilan pembelajaran yang dikelolanya. Tanggung jawab guru dalam pembelajaran sebagai perencana yang harus mempersiapkan apa yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran, guru telah melaksanakan tugas dan mengupayakan kegiatan pembelajaran secara maksimal, namun terkadang hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam praktek pembelajaran, unsur yang sangat mendasar dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan adalah proses pembelajaran itu sendiri. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Dalam hal ini guru memegang peranan penting dalam mengontrol kegiatan pembelajaran di kelas, dengan didukung oleh sumber belajar lain salah satunya yaitu media.
Hal ini harus menjadi perhatian dan pemikiran guru untuk dapat mengatasinya. Mencari faktor penyebab, mencari solusi pemecahannya. Serta mengupayakan perbaikan dengan penerapan inovasi pembelajaran untuk mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara maksimal. Upaya yang dilakukan guru adalah dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelumnya peneliti mengkaji karya ilmiah dan kajian pustaka yang berkaitan dengan tema yang penulis angkat, yaitu: Penggunaan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peninggalan Sejarah Pada Siswa Kelas IV di
[1] Oerman Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hlm. 79
MINU Curungrejo Kepanjen. Disusun oleh Isyati Rodiyah Handayani (09140017) , Fakultas Pendidikan dan Guru MI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa media penggunaan media kartu bergambardapat meningkatkan hasil belajar peninggalan sejarah pada siswa kelas IV di MINU Curungrejo Kepanjen. Indikator hasil belajar yang dicapai adalah menunjukan rasa ingin tahu yang tinggi, tampak bersemangat dann antusias dalam pembelajaran, aktif dalamkegiatan diskusi dan menyampaikan tanggapan. Peningkatan hasil belajar dari siklus I sebesar 52,3% dan siklus II sebesar 76,2% yang berarti mengalami peningkatan sebesar 23,9%.
Pembelajaran di kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Banyumas pada mata pelajaran Fiqih semester Genap tentang Rukun Wudhu dari siswa sebanyak 29, hanya 14 siswa yang mencapai nilai standar KKM 75 atau hanya 48%. Pembelajaran Fiqih tersebut dapat dikatakan kurang maksimal atau belum sepenuhnya berhasil. Salah satu hambatannya adalah keterbatasan kemampuan daya nalar siswa yang tidak menguasai tentang konsep dasar materi rukun wudhu. Berdasarkan fakta pembelajaran di kelas tersebut, muncul suatu gagasan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran Fiqih materi Rukun Wudhu dengan pendekatan Media Kartu Gambar.
Berpedoman pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah penggunaan media kartu gambar dapat meningkatkan hasil belajar Materi Rukun Wudhu pada siswa kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Banyumas Tahun Pelajaran 2023/2024?”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Media Kartu Gambar dapat meningkatkan hasil belajar Materi Rukun Wudhu pada siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Banyumas Tahun Pelajaran 2023/2024. Dengan demikian, penulis juga ingin menerapkan dan membuktikan bahwa penerapan media kartu gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi Rukun Wudhu di MI Negeri 2 Banyumas tahun 2023/2024.
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart yaitu metode yang dilaksanakan lebih dari satu siklus atau minimal dua siklus. Model spiral menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya). Siklus-siklus dalam PTK saling terkait dan berkelanjutan. Masing- masing siklus mencakup empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024, yaitu pada bulan Oktober-November. Subjek penelitiannya adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Banyumas, pada siswa kelas 1 yang berjumlah 29 siswa, dengan jumlah laki-laki 12 anak, dan perempuan 17 anak. Objek Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 objek yaitu: Media Kartu Gambar untuk meningkatkan hasil belajar dan Mata pelajaran Fiqih (rukun wudhu), kelas I MI Negeri 2 Banyumas. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, unjuk kerja, dan dokumentasi. Daan data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama 2 siklus yang dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, diperoleh data bahwa keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan. Penelitian ini mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan pembelajaran materi rukun wudhu di MI Negeri 2 Banyumas setelah diadakan upaya tindakan kelas dengan menggunakan media kartu gambar. Sebelum siklus dimulai, terlebih dahulu hal yang dilakukan adalah melakukan observasi terhadap perhatian anak dalam mengikuti pembelajaran dan memberi pretest pada anak untuk meningkatkan materi rukun wudhu. Tujuan pretest ini dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam mengenal rukun wudhu. Hasil pretest ini yang akan dijadikan pedoman dalam melaksanakan tindakan pembelajaran berikutnya. Proses pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2023. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dalam meningkatkan pembelajaran materi rukun wudhu di MI Negeri 2 Banyumas masih rendah, karena proses pembelajarannya masih menggunakan metode tradisional. Pada hasil pembelajaran pra siklus banyak anak main dan ngobrol sendiri tidak memperhatikan guru, bahkan ada yang menangis karena bertengkar dengan temannya, hal ini dikarenakan dunia anak MI kelas 1 masih dalam tahapan bermain, perhatian mereka tidak bisa bertahan lama dan anak tidak bisa dipaksa untuk duduk tenang dan hanya mendengarkan dan menirukan gurunya menghafalkan rukun berwudhu, hal ini membuat anak merasa tidak tertarik dan merasa bosan, sehingga hasilnya belum optimal.
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah menyusun rencana pembelajaran. Proses pembuatan rencana pembelajaran disusun oleh guru dan peneliti secara kolaboratif dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan menyiapkan alat-alat yang mendukung dalam pembelajaran materi rukun wudhu, dalam hal ini peneliti mulai menggunakan kartu gambar dalam pengajarannya. Kartu gambar terdiri dari kartu bergambar dan keterangan di setiap kartu. Untuk mengetahui peningkatan pembelajaran materi rukun wudhu, maka dilaksanakan observasi dan di akhir siklus dilaksanakan tes gunanya untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar anak. Oleh karena itu pada tahap ini peneliti mempersiapkan lembar observasi.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan di kelas 1 di MI Negeri 2 Banyumas pada tanggal 26 Oktober 2023 dengan jumlah responden 29 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru dan penguji. Adapun langkah-langkah pembelajarannya yang pertama yaitu Pendahuluan, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup. Pada kegiatan inti, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan dilaksanakan dengan dua tahap. Pada tahap 1 kartu bergambar dibagikan kepada siswa, dan siswa mengurutkan sesuai materi rukun wudhu. Diulangi pada tahap II dan dilakukan penilaian.
Pada tahap siklus I, anak-anak terlihat masih banyak yang main dan ngobrol sendiri tidak memperhatikan penjelasan guru. Hasil observasi pada siklus I diperoleh keaktifan anak dalam mengikuti pelajaran mencapai 70% dengan kategori baik. Hal ini disebabkan kartu gambar yang digunakan masih belum berwarna dan berukuran kecil. Sedangkan untuk perkembangan rukun wudhu siswa pada siklus I mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan perkembangan rukun wudhu siswa pada pra siklus, yaitu pada tahap pra siklus yang tuntas belajarnya hanya 14 anak (48 %), meningkat pada tahap siklus 1 anak yang tuntas belajarnya 19 anak (65 %).
Dari hasil observasi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini, selanjutnya peneliti dan guru (kolaborator) melakukan refleksi dengan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemukan di kelas dengan melakukan tindakan selanjutnya. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai indikator keberhasilan, peneliti harus menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas dan meningkatkan cara pembelajaran untuk memotivasi anak sehingga anak bisa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa solusi yang digunakan dalam upaya perbaikan terhadap proses pembelajaran materi rukun wudhu pada siklus II dengan media kartu gambar. Upaya-upaya tersebut antara lain sebagai berikut: (1) Menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus I. (2) Mengganti media pembelajaran yaitu kartu gambar rukun wudhu, dengan memperbesar ukuran kartu yang semula 8 x 8cm menjadi 14 cm x 14 cm.
Dalam penelitian pembelajaran siklus I ini, meskipun belum mencapai hasil yang sesuai, namun sudah tampak adanya peningkatan perhatian anak dalam mengikuti pembelajaran rukun wudhu. Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti, sebagian besar anak merasa senang dengan media kartu gambar yang diterapkan dalam pembelajaran rukun wudhu.
Pada siklus II ini peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran yang merupakan lanjutan dari tindakan siklus I. Peneliti merencanakan perbaikan dengan memberikan pembelajaran yang lebih menarik, yaitu dengan menggunakan kartu gambar rukun wudhu dengan kartu gambar yang berwarna dan memperbesar ukuran kartunya. Guru dan peneliti secara kolaboratif menyusun kembali rencana pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dan alat-alat yang mendukung dalam pembelajaran materi rukun wudhu. Pada siklus II ini, peneliti menggunakan kartu gambar yang berwarna dan memperbesar ukuran kartu gambarnya yang pada siklus I ukuran kartunya 8 x 8 cm, pada siklus II ini diperbesar menjadi 14 x 14cm. Untuk mengetahui peningkatan pembelajaran materi rukun wudhu pada siklus II, maka dilaksanakan observasi dan di akhir siklus dilaksanakan tes gunanya untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar anak. Oleh karena itu pada siklus II ini peneliti juga mempersiapkan lembar observasi yang sama dengan siklus I.
Pada pelaksanaan siklus II yang mengacu pada refleksi siklus I berjalan dengan baik. Keberhasilan pada siklus II ini tidak lepas dari peran guru dalam kekreatifannya dalam menyampaikan materi, mengelola kelas, mendampingi, memotivasi, dan memberikan stimulus kepada anak-anak sehingga dapat meningkatkan pembelajaran materi rukun wudhu di MI Negeri 2 Banyumas. Data keaktifan anak dalam pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dari pada siklus I, hal ini terlihat pada hasil observasi dengan prosentase pada siklus I 70% dengan kategori baik, dan pada siklus II mencapai 92,5% dengan kategori baik sekali. Peningkatan keaktifan anak dalam pembelajaran berpengaruh pada peningkatan pembelajaran materi rukun wudhu.
Hal ini dapat dilihat pada tahap siklus I ketuntasannya mencapai 65 %. Sedangkan pada tahap siklus II meningkat menjadi 90 %. Adapun perbandingan hasil belajar rukun wudhu pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No | Kriteria | Pra Siklus | Siklus I | Siklus II |
1. | Rata-rata kelas (Nilai) | 67 | 73,6 | 82,6 |
2. | Peserta Didik Tuntas Belajar (%) | 48% | 65% | 90% |
3. | Peserta Didik Belum Tuntas Belajar (%) | 52% | 35% | 10% |
Tabel perbandingan hasil belajar materi rukun wudhu pra siklus, siklus I, Siklus II
Peningkatan pembelajaran materi rukun wudhu setelah menggunakan media kartu gambar dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik peningkatan materi rukun wudhu menggunakan media kartu gambar.
Dari data di atas dapat dianalisis bahwa banyak aspek yang mengalami perubahan pada diri anak. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan prilaku anak. Pada awalnya anak dalam mengikuti pembelajaran anak kurang perhatian, dan kurang konsentrasi. Setelah diadakan penelitian berubah menjadi bertambah perhatiannya. Anak lebih memperhatikan perintah-perintah yang diberikan oleh guru dan dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan lebih baik.
Kemudian pada proses belajar juga terdapat perubahan, yang pada awalnya bersifat monoton, kemudian setelah dilakukan tindakan mengalami peningkatan variasi dalam proses pembelajaran sehingga menghilangkan kejenuhan anak. Pemberian reward yang sering dilakukan guru, dapat memberi motivasi kepada anak agar lebih giat dalam mengikuti pembelajaran.
Meningkatnya pembelajaran materi rukun wudhu merupakan orientasi dari target pembelajaran. Semua aktifitas guru dan anak diupayakan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Pada pelaksanaan tindakan ini keberhasilan pembelajaran selain penguasaan materi pelajaran, juga pada proses untuk mengubah perilaku anak dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu anak mampu meningkatkan pembelajaran materi rukun wudhu. Dengan demikian media kartu gambar dapat memberi pengaruh pada pembelajaran yaitu dapat meningkatkan pembelajaran materi rukun wudhu pada kelas 1 di MI Negeri 2 Banyumas Tahun 2023.
C.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu gambar dapat meningkatkan pembelajaran materi rukun wudhu di MI Negeri 2 Banyumas tahun 2023. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bukti bahwa sebelum penelitian dilaksanakan, hanya 48 % anak yang dapat menuntaskan kompetensi pada pembelajaran materi rukun wudhu, dan meningkat pada siklus I menjadi 65 %, pada siklus II meningkat menjadi 90 %.
Keaktifan anak dalam pembelajaran materi rukun wudhu juga mengalami peningkatan, hal ini terlihat pada hasil observasi keaktifan anak pada siklus I 70 % dengan kategori baik, dan pada siklus II keaktifan anak mencapai 92,5 % dengan kategori baik sekali, ini menunjukkan bahwa anak lebih menyukai pembelajaran materi rukun wudhu. Demikian juga hipotesis tindakan yang menyatakan, penerapan media kartu gambar dapat meningkatkan hasil pembelajaran materi rukun wudhu di MI Negeri 2 Banyumas diterima.
Peneliti memberikan beberapa saran yaitu : Bagi guru yang ingin mempraktekkan menggunakan media kartu gambar ini sebagai upaya meningkatkan materi rukun wudhu, hendaknya menerapkannya dengan sempurna, dengan menggunakan kartu bergambar rukun wudhu yang menarik, dan dalam menyampaikannya menggunakan cara yang menarik dan variatif. Melakukan improvisasi (Ice Breaking) terutama ketika anak terlihat kurang semangat atau bosan, serta menggunakan ruang kelas dan waktu yang ada dengan efektif dan efisien. Dengan mengikuti perkembangan zaman saat ini, para guru harus aktif, kreatif dan inovatif dalam mengajar. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkaji literatur-literatur yang relevan dengan pembelajaran yang ingin dilakukan, menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang tepat, serta menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan menarik, terutama dalam pembahasan ini yaitu pada pembelajaran materi rukun wudhu di kelas 1.
REFERENSI
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003
Blog Gramedia, Pengertian Belajar, https://www.gramedia.com/literasi/belajar/ diakses pada 18 Oktober 2023
El-Jazairi Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, Bandung: Daarul Fik’r, 1997
http://kartika-d.blogspot.com/2013/07/belajar-dalam-perspektif-islam.html , diakses paa tanggal 18 Oktober 2023
Idris Maryuki Ahmad, Turats Tuntunan Praktek Ibadah Terspesial, Lirboyo Pers: Turats Tamatan, 2011
Muh. Rosyid Ridho, Fikih untuk kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2020
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, 2003
Oerman Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2001
Slameto, Belajar dan faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Su‟ad Ibrahim, Shalih Fiqih Ibadah Wanita, Jakarta: Amzah, 2011
Syarifudidin dan Basyarudin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press, 2002